Aku Via.
Dari kecil, ibu sama bapak manggil aku dengan sebutan ndo' (biasanya panggilan orangtua atau orang yang usianya lebih tua dari dan untuk anak perempuan) dan orang sekitar rumah memanggil namaku dek novi. kenapa namanya Via dipanggilnya Novi? Pernah dengar dengan istilah sakit karena nggak kuat nama? Itulah filosofi kenapa namaku berubah, Terlalu sering sakit bahkan keluar masuk rumahsakit untuk di rawat, ibuku disarankan oleh tetangga sekaligus nenekku untuk mengubah namaku yang awal Novia Eka Wijaya. Ibu percaya kenapa aku begitu karena sama persis dengan masa kecil ibuku dulu, yang pernah berganti nama karena waktu kecil ibu sakit-sakitan.
Soooo, kapan berubah menjadi Via?
tahun 1995 ibu mendaftarkan aku untuk menjadi murid taman kanak-kanak yang lokasinya tidak begitu jauh dari domilisi aku tinggal. Kalau nggak lupa, kayaknya di kelas ada juga anak yang namanya Novi. Seingketku ada Noviyanti dan Noviyana. Kesamaan nama itu aku alami selama setahun, mulai dari di panggil Novi oleh bu guru kami bertiga nengok, keliru kasih nilai antara untuk si Novi(yana), (Novi)yanti dan aku, Novi(a). Sampai yang terakhir aku ingat adalah rebutan tempat duduk saat perjalanan karya wisata ke kebun binatang Ragunan.
Nah ibu akhirnya bulat deh mengganti namaku. Salah satu syarat wajib berkas untuk mendaftar ke sekolah dasar iyalah memiliki dan melampirkan sebuah akte kelahiran dan kebetulan saat lahir, ibu tidak langsung membuatkan akte lahir. Jadi, akte kelahiranku baru dibuat tahun 1996, tahun dimana aku masuk sekolah dasar. Dan Via Ika Wijayanti adalah nama yang sudah dipatenkan ibu hingga sekarang.
Masa SMP malah aku sempat di panggil Jay. Lah, Jay? Kok bisa?
Iya bisa, dulu sewaktu SMP aku mempunyai kelompok teman yang hampir semuanya tomboy (aku diantaranya ^^). Oh ya..di SMP pun nama "Novi" di teman sekelompokku ada dua orang, bayangkan kalo aku belum ganti nama, maka dikelas nama "Novi" ada tiga orang. Nah kelompok kami beranggotakan delapan orang. kalau diukur pake rasio nih, enam diantara delapan ini tomboy abis sampe akhirnya kita mencetuskan untuk bikin nama panggilan yang agak ke "laki2an" (alay gak sih? maklumi aja namanya anak SMP). Dan sampai pada akhirnya terciptalah nama Jay yang maksudnya mengambil dari bagian nama lengkapku, Via Ika Wijayanti. Lucu yaa..oke itu aja pembeberan masa-masa alayku dulu
Masa SMA nih, aku punya nama panggilan lain lagi yaitu Eki. Karena udah biasa dipanggil Jay sewaktu SMP, rasanya untuk kembali dipanggil dengan nama Via yang aku merasa nama "Via" itu rasanya feminim sekali. Berat sekali untuk memakai nama itu. Akhirnya aku putuskan untuk memakai nama Eki. Lalu ada filosofinya? Iya jelas ada. Mau pakai nama Ika dan ternyata teman sebangku ku bernama Ika, please nggak masuk akal dong. Mau pakai Jay lagi? Hahaha rasanya cukup deh. Ya terus filosofinya apa? Eki nama versi ceweknya Eko kali ya, karena Eka itu terlalu homofon atau homograf sama si Ika jadi terciptalah Eki. Eko siapa? Eko itu bapak saya ^^. Bapak Jatmiko, yang sangan familiar dipanggil Eko dikalangan keluarga, sahabat dan rekan kerja beliau.
Nama Eki akhirnya berlanjut dipakai sampai aku kuliah, bekerja hingga sekarang. Namun tidak menghalangi kodratku sebagai Via, sebagian orang-orang terdekatku kini kubiarkan memanggil nama Via.
Via, setidaknya nama itu memotivasiku untuk terus belajar menjadi wanita feminim..hihihi...
sekian yaa perkenalannya