Jumat, 01 Juni 2018

Pelatihan Basic Hypnosis & Hypnobirthing bersama Hypnobirthing Indonesia [Part I Mengenal Hypnobirthing]


Assalamu’alaikum wr wb..

Hallo para sahabat bidan diseluruh Indonesia, juga kepada reader saya yang masih hitungan jari! Kali ini saya ingin menuangkan beberapa cerita dan pengalaman tentang pelatihan yang beberapa bulan lalu saya ikuti, yaitu pelatihan Basic Hypnosis & Hypnobirthing.

Tau nggak sih kalau sebagai tenaga kesehatan kita wajib ilmu, nah ilmu ini sebenernya penting banget lho buat para tenaga kesehatan terkait. Kenapa penting? Iya Penting, terutama untuk memecahkan paradigma yang selama ini dirasakan oleh para ibu hamil tentang kehamilan dan persalinan. Nggak sedikit lho ibu hamil yang merasa nggak nyaman dengan proses kehamilannya.

Contoh di masa trimester I mengalami rasa mual, pusing hingga muntah yang berlebihan yang membuat si ibu hamil itu sendiri merasa sengsara untuk menjalani hidup. Eits…ini kenyataan lho bukan lebay. Bukan hanya satu, dua teman saya yang mengalaminya dan mereka sering mengeluh nggak kuat. Sedih dan kasihan ya. Kemudian naik ke trimester II ketika bentuk rahim sudah mulai membesar, nafas menjadi begah, belum lagi sering buang air kecil yang lebih parah ada sebagian ibu hamil memasuki trimester II dengan perasaan takut untuk menghadapi trimester berikutnya karena semakin dekat waktu persalinan. Mereka sudah mulai menebak-nebak bahwa melahirkan itu sakit, melahirkn itu syaratnya banyak, kalau tidak sesuai untuk bisa lahir normal yang pasti di operasi, duh di operasi itu dibius, di infus dan ketakutan yang lebih banyak lagi. Bayangkan saja itu baru trimester II. Masuk ke trimester III perasaan takut semakin memuncak, apalagi kalau habis pulang ANC atau pemeriksaan rutin kehamilan ditemukan hal-hal yang tidak wajar dan mengkhawatirkan misal adanya lilitan tali pusat, posisi bayi sungsang, lintang atau oblik, jumlah air ketuban dan masalah lainnya. Sepertinya bayangan hamil nyaman jauh sekali dari keadaan ibu hamil pada saat ini.
Terus berperan apa dong ilmu hypnosis dan hypnobirthing ini sendiri? Oke biar saya ulas pelan-pelan secara terperinci yaa..

Hypnosis & hypnobirthing adalah upaya untuk meningkatkan ketenangan dan kedamaian selama hamil, proses persalinan, masa nifas, masa menyusui dan pada saat membina anak dan balita. Hypnobirthing sendiri merupakan sebuah paradigma baru dalam metode persalinan alami. Metode hypnobirthing adalah salah satu Teknik otohipnosis ( swasugesti) dalam menghadapi persiapan melahirkan yang berfungsi membantu calon ibu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara alami, aman dan tanpa rasa sakit (nyaman). Dasarnya sendiri sebenarnya adalah relaksasi secara menyeluruh (body, mind dan soul).

Apakah work it? Sudah ada penelitiannya kok oleh Dr. Grantley Dick Read ditahun 1890 dengan program childbirth without fear yang dilanjutkan oleh Marie F. Mongan di tahun 1959. Nah kalua di Indonesia sendiri siapa sih sekarang yang nggak kenal sama Ibu Lanny Kuswandy, seorang Bidan yang perangainya sangat menyejukkan hati lho. Melalui beliau lah program ini dikembangkan sekaligus sebagai pionir pakar hypnobirthing Bersama dr . Tb. Erwin Kusuma SpKJ (K).
Visinya sederhana tapi sangat berpengaruh bagi perubahan generasi Indonesia “If you want to change the next generation, started from the pregnant women.”

Ohya ada yang bilang tak kenal maka tak saying kan. Maka supaya lebih mengenal apa itu hypnobirthing bolehlah kita mengenal para pegiat program ini sendiri satu persatu ya.
  1. dr, Tb, Erwin Kusuma, SpKJ (K) ialah seorang Psikiater Anak & Remaja, sebellum aktif di Pro V clinic beliau pernah menjabat sebagai kepala departemen Kesehatan Jiwa (Psikiarti) di RSPAD Jakarta.
  2. Lanny Kuswandi, ialah seorang perawat, bidan, sekaligus doula yang sangat berperan memberikan edukasi secara holistic melalui program child birth education nya.
  3. Yesie Aprilia S.Si.T, M.Kes, ialah seorang bidan, salah satu pioneer hypnobirthing Indonesia, praktisi waterbirth, penggiat gentle birth di Indonesia, Doula bertaraf Internasional serta terdaftar pula menjadi guru yoga di Yoga Alliance International, seorang penulis, pembicara tingkat nasional serta chil birth educator.
  4. Tantri Maharani Setyorini Amd. Keb, ialah seorang bidan yang juga sebagai praktisi water bith dan guru yoga terdaftar di Yoga Alliance International.
  5. Fonda Kuswandi S. Psi, ialah seorang psikolog, konselor laktasi dan child birth educator.

Nah selain nama-nama yang diatas saat acara pelatihan kemarin juga ada dua bidan sekaligus doula muda yaitu Jamilatus Sayidah dan Fitria Chandra. Biarpun muda dan namanya belum tercantum di list seperti di atas, siapa sih sekarang yang nggak kenal sama sosok doula yang kerap dipanggil Mila dan Ochan ini. Selain itu tidak ketinggalan dengan orang yang memegang peran penting selama acara pelatihan berjalan ada Maman Suryaman dari Satu Visi Management selaku EO yang memegang penuh tanggungjawab jalannya acara pelatihan dari awal hingga akhir.

Proses pengenalan oleh para penggiatnya sudah, yuk sekarang kita kenalan dengan program pelatihannya. Ternyata pelatihan ini sendiri berkelanjutan lho, makanya saya tulis judulnya diatas basic hypnosis karena setelah mengikuti pelatihan basic hypnosis & hypnobirthing bakal ada program Advance dan Trainner of Training yang bertujuan untuk memperkaya keterampilan serta meningkatkan pelayanan secara menyeluruh atau holistik.

Lalu bagaimana tentang pelatihan ini sendiri? Saat di Jakarta, pelatihan ini berlangsung selama tiga hari. dimana hari pertama kami diperkenalkan tentang sejarah dan perkembangan ilmu hypnosis yang dipaparkan oleh mbak Fonda Kuswandi. Dilanjutkan tentang pengenalan trauma healing. Lalu apakah trauma healing itu sendiri? Trauma healing adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk membantu orang lain untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma. Nah bersama mbak Fonda, kami secara masal melakukan trauma healing, mencoba mengurangi bahkan sampai mengusir rasa tidak kenyamanan hati kita di moment itu. Walau belum terlalu deepening, tapi berhasil membuat kami merasakan sensasi dari trauma healing itu sendiri. Dan manfaatnya sudah begitu terasa untuk kami. Dan ternyata pula, seorang praktisi hypnobirthing atau bidanpun perlu melakukan trauma healing, mengusir hingga menghilangkan rasa trauma pada diri sendiri, kalau bidannya saja punya trauma bagaimana bisa memberi therapi kepada pasiennya, iya nggak sih?

Nah masuk di hari kedua, materi lebih menjurus ke hypnobirthing, tentang bagaimana mengaplikasikan kepala pasien/klien serta tahap-tahapnya. Disini kami di trauma healing ulang malah lebih dalam tujuannya agar kami bisa fokus tentang materi yang disampaikan. Supaya lebih kompeten. Selain untuk lebih melatih kemampuan dan keterampilan, disini kami saling menghypnosis antar teman. Seru dan lebih menantang tentunya karena ditahap ini kita sudah pelan-pelan dilepas untuk bisa mempraktikan sendiri tentang hypnosis.

Nah di hari ketiga, adalah hari terakhir sekaligus challage lho untuk para peserta. Karena sudah dianggap mampu, maka di hari terakhir kami pelatihan, kami diwajibkan mengaplikasikannya langsung kepasien/klien, dan yang jelas ibu yang sedang hamil. Namun sebelum tegang-tenganan karena berasa ujian praktek gitu, paginya kami  di ajak nge-yoga dulu lho sama Ochan, bagi saya ini pengalaman pertama ikut yoga. Jadi lumayan kaku badan-badan saya untuk mengikuti gerakan-gerakan yang diperagakan oleh Ochan. Setelah ber-yoga bersama, kita belajar sedikit tentang teknik rebozo, memang kalua mau expert atau ahli ada pelatihannya sendiri tapi setidaknya kita disini jadi mengerti dan tahu prinsip dasarnya. Jadi kalau pasien/klien kepo tentang rebozo yang kita nggak buta-buta amat. Hahaha… Nah selesai makan siang baru deh moment yang kita tunggu-tunggu tiba. Mempraktekan hypnosis dan hypnobirthing kepada klien. Disini klien berpasangan alias suami istri. Kita dipercaya oleh para traineer untuk melakukan mandiri mulai dari pengenalan, penjelasan, proses dan cara kerja tentang teknik hypnobirthing. Dilanjut ke tahap deepening, ideomotorik, trauma healing hingga pemberian afirmasi-afirmasi positif untuk bekal selama kehamilan dan persalinan.
Dan setelah semua selesai tibalah diakhir acara yaitu penyerahan sertifikat dan pengesahan diri sebagai praktisi. Wah rasanya belum percaya sih setelah ini peran saya bertambah. Menjadi seorang hypnotherapis, memikul tanggungjawab untuk psikologis perempuan selama proses hamil dan bersalin. Sertifikat yang diberikan ada dua macam yaitu certificate of completion dan certificate of attention.
Mungkin ini dulu yang bisa saya tulis mengenai pelatihan hypnobirthing, rasanya mau menuangkan cerita lebih banyak lagi. Lebih terbuka dan lebih detail karena cerita kami selama tiga hari sebenernya masih komplek dan banyak sekali. Boleh ditunggu di postingan berikutnya ya.
Wassalamu’alaikum wr wb
Salam teman sejawat ^^




Minggu, 01 April 2018

Review Buku #temantapimenikah

Assalamu’alaikum wr wb
Hallo!
Hai!
Bismillah ini review novel pertama gue di blog ini. Dulu jaman kuliah sering banget ngereview buku atau novel tapi cuma di wall facebook dan facebooknya udah lama banget ke hack jadi baru iseng ngereview lagi ya sekarang.

Oke skip ya, anggap aja itu intermezzonya gue sebelum bener-bener kita review tentang si buku ngejreng yang bikin si pembaca mesem-mesem ini.

#TEMANTAPIMENIKAH tuh tampak luar aja se-simple itu lho. Cuma buku dengan cover warna kuning dan disisi kanannya dibubuhi tulisan judul buku dan sipenulis buku pake font ‘amatic’. Novel ini pertama kali cetak Agustus 2016, mereka sempet buka PO juga sekitar 300 eksemplar + tandatangan mereka berdua. Sayangnya gue nggak berkesempatan buat ikutan PO karena telat daftar alhasil gue beli novelnya di toko buku setelah resmi launching.

Dibuka dari kata pengantar aja udah ngerasa banget kalau hubungan mereka tuh sebenernya udah deket cuma ya emang nggak diiket sama kata pacarana aja. Cinta dan sayang pasti ada tapi selama ini mereka keep demi kata sahabat (hahaha ya nggak sih Yu, Dit? Tapi kalau salah maafin deh gue sotoy). Dan salut juga nih sama Ayu, dia sukses bersalin normal pervaginam ditangan seorang bidan handal Ibu Robin (as a midwife, gue ikut bangga).

Prolog dari novel ini pun simple, nggak kependekan nggak juga kepanjangan dengan narasi. Tapi langsung tepat sasaran kalimat Ditto nembak Ayu. Dari novelnya aja udah bisa ngebayangin aura mereka berdua kayak apa.

Novel ini membagi chapternya dengan julukan ‘keping’. Cerita didalamnya dibagi menjadi lima keping itu berarti novel ini terdiri dari lima chapter. Ini juga yang membuat si pembaca nggak bosen dengan alur yang mereka tulis. Mereka membagi mid-chapternya sejumlah tiga puluh empat yang ditiap-tiap mid-chapter mereka bubuhi kalimat-kalimat manis dan ini salah satu kutipan favorite gue yang ada di mid-chapter dua belas, keping kedua halaman tujuh puluh tujuh “Jodoh itu nggak usah jauh nyarinya. Lihat disekeliling lo, siapa tau salah satunya jadi jodoh lo.”

Novel ini menceritakan asal mula sejarah persahabatan mereka sejak duduk di bangku SMP. Hari pertama MOS disalah satu SMP Negeri di Jakarta. Ditto kaget ada suara cewek negur sambil tanya kursi kosong disampingnya. Dan si bocah SMP ini terkesima dengan pribadi Ayu yang cuek, tomboi dan masa bodo walaupun Ditto tau latar belakang Ayu pada masa itu ialah seorang artis sinetron. Kebetulan atau rejeki, peraturan dikelasnya menyuruh siswa duduk dengan lawan jenis. Ditto dan Ayu yang dari awal sudah duduk sesuai peraturanpun menyambut dengan gembira. Kedekatan berlandaskan sahabatpun dimulai diantara mereka. Ayu nggak pernah absen nonton dan kasih support ke Dittto tiap ada turnamen atau sekedar tanding lawan antar kelas pertandingan futsal. Nggak sampe situ, Ditto ngajak Ayu buat gabung satu band dan menawarkan posisi vokalis alih-alih biar bisa deket terus sama Ayu, kalo kata Ditto dalam buku ini.

Rasa kebersamaan yang dituangkan di buku ini begitu terasa bila kita diajak menilai dari sudut pandang persahabatan. Mereka membuktikan dengan tetap memilih sekolah yang sama setelah lulus SMP. Namun Ditto harus rela dan berlapang dada karena saat SMA mereka tidak berkesempatan untuk satu kelas, begitupun dengan penjurusan. Ditto berhasil masuk IPA sedangkan Ayu IPS. Dramatisnya nih, disini kita sedikit disuguhin konflik Ditto nekad pindah jurusan ngikut Ayu yaitu IPS.

Tiap-tiap keping tidak pernah absen tentang momen kedekatan Ayu dan Ditto. Termasuk kisah asmara mereka masing-masing, baik Ayu maupun Ditto. Dibaca dari isi ceritanya mereka berdua juga bisa dikatakan ‘player’. Nggak Ayu maupun Ditto nggak pernah lama ngejomblo dan nggak lama juga punya hubungan dengan pacarnya. Bahkan sesekali mereka ngedate bareng walau habis itu masing-masing dari mereka malah hubungannya berakhir. Contoh yang nggak kebayang sama gue pribadi adalah tragedi hamster, antara Ditto sama pacarnya atau Ayu, padahal dia kan artis, cantik pula tapi apes banget kalau kisahnya pahit karena beberapa kali diselingkuhin sama pacarnya.

Kebersamaan Ayu dan Ditto terpisah ketika lulus masa SMA, Ditto memilih melanjutkan pendidikan di Bandung dan Ayu menetap di Jakarta untuk kuliah dan meneruskan karir keartisannya. Biarpun begitu komunikasi tetap terjaga dengan saling tukar kabar melalui SMS pada zaman mereka.
Lalu apa yang membuat akhirnya mereka menikah? Kalo gue ulas semua disini, gue ngeri bakal disambit sama Ayu dan Ditto karena ngebocorin dari awal sampe akhir isi si buku kuning jadi kalo bagian paling krusialnya sih mendingan temen-temen lanjutin sendiri dengan membeli novelnya yang masih nangkring di rak buku best seller diseluruh toko buku se-Indonesia.

Dijamin senyum-senyum jijik gimana gitu ya bacanya. Karena menurut gue inti cerita mereka ya di momen ini, momen dimana Ditto memaksa lubuk hatinya yang paling dalam untuk memperjuangkan apa yang telah lama ia simpan dan ia jaga sendiri, juga Ayu dengan segala keikhlasannya kalau akhirnya hatinya berlabuh kepada sahabatnya sendiri. Dan kalo udah baca yang kuning ini dijamin mau nerus buat baca yang ijo alias buku #TEMANTAPIMENIKAH2 lanjutan cerita mereka setelah menikah, masa-masa sekala masih dalam kandungan dicampur konflik rumahtangga mereka berdua.


Psstt...ini kenang-kenangan doa mereka pada saat event book sign #TEMANTAPIMENIKAH di Gramedia Karawaci tahun lalu. ketika Ditto dan Ayu nggak cuma kasih tandatangan di buku itu tapi juga menyisipkan sebuah pesan buat gue, dan setelah itu kita bertiga ketawa bersama.. (mungkin kalian lupa, tapi gue inget banget tampang kalian berdua lucu)









Kamis, 01 Maret 2018

Pelatihan Mom & Baby SPA

Hallo, Assalamu'alaikum wr wb.
Pada postingan kali ini aku mau bahas tentang pengalamanku mengikuti pelatihan "Mom & Baby Treatment".

Sebelumnya biar aku jelasin dulu ya apa sih maksud pelatihan ini. Jika bulan lalu aku mengikuti pelatihan APN yang di gelar secara resmi oleh Kementrian Kesehatan dan Ikatan Bidan Indonesia, kali ini aku mengikuti pelatihan ini dibawah Mind Management Orginizer yang sifatnya independent ya. Sesuai dangan judulnya, disini aku belajar lebih dalam tentang treatment serta perawatan yang lebih khusus untuk seorang ibu hamil hingga pasca melahirkan serta si bayinya hingga menginjak usia balita. Pelatihanpun dilaksanakan selama dua hari berturur-turur dan berlokasi di sebuah hotel didaerah Jakarta Selatan.


Adapun materi yang disampaikan dari para konselor ialah, perawatan pada ibu (hamil hingga pasca melahirkan, baby spa dan tambahan pediatric therapeutic. Untuk lebih jelasnya akan aku jelaskan satu persatu dibawah.


1. Mom Treatment

Mom treatment sendiri di bagi menjadi dua yaitu pregnancy treatment dan postnatal treatment. Pregnancy Treatment adalah perawatan yang dilakukan untuk ibu hamil yang bermanfaat mengurangi kecemasan, mengurangi gejala depresi, meredakan nyeri otot dan nyeri sendi, mengendurkan ketegangan otot serta mengingkatkan limpatik dan sirkulasi darah melalui tekanan ringan diterapkan pada kelompok otot tubuh regulasi hormon.

Pada treatment ini kami ditonjolkan untuk belajar memijat yang memiliki tujuan paling utama yaitu memberikan rasa nyaman pada waktu kehamilan menuju aterm atau cukup bulan. Karena tidak sedikit wanita hamil sering sekali tidak nyaman ketika usia kehamilannya semakin mature dikarenakan semakin membesarkan fisiologis tubuh mereka.

Perawatan utama yang diberikan ialah pijat tubuh. Kenapa dikatakan utama, karena Saat seorang wanita mengandung, akan terjadi beberapa tekanan yang dapat dirasakan terutama di area otot perut, leher, punggung, dan bahu. Saat berat semakin bertambah, banyak ibu hamil yang mengeluhkan rasa sakit di bagian punggung bawah dan terjadi perubahan postur karena posisi panggul semakin maju ke depan. Selain pijat tubuh, kami juga diajarkan teknik totok wajah. Ternyata totok wajah bermanfaat lho buat ibu hamil. Manfaatnya bukan hanya untuk estetika, tapi juga untuk kesehatan. Melalui teknik pemijatan yang memusatkan pada titik-titik akupusernya, teknik ini bisa mengurangi gejala mual dan muntah pada ibu hamil usia muda serta memberi kesan rileks menjelang persalinan.

Kemudia treatment yang kedua yaitu postnatal treatment. Pada dasarnya treatment ini tidak jauh beda dengan pregnancy treatment, yaitu pijat tubuh dan totok wajah. Yang membedakan disini setelah pijat tubuh para ibu nifas (sebutan untuk wanita setelah melahirkan) dimanjakan dengan mandi rempah dan mandi uap yang komposisinya dari bahan-bahan alami yang membuat tubuh semakin segar dan berenergi. Pada masa hamil tidak disarankan lho untuk mandi uap karena proses mandi yang dirangsang dengan suhu diatas normal dapat memuci terjadinya kontraksi, jadi ibu hamil hanya bisa menikmati sensasi segarnya mandi rempah saja.




Foto diatas adalah pose aku bersama Bunda Nanda. Beliau salah satu konselor yang mengajarkan kami tentang Mom Treatment. Cerita sedikit tentang beliau. Bunda Nanda ini seorang bidan, dosen, traveller, juga entepreneur. Syukur Alhamdulillah beliau sedang proses menyelesaikan studi S3-nya setelah sebelumnya bergelar M. Kes (ini menginspirasi sekali >.<). Dalam ilmu pendidikan, beliau menjabat sebagai Kaprodi disalah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Selain dengan kesibukan mengajar dan sekolah, beliau juga mengelola Rumah Sehat Pratama didaerah Bekasi dan bocorannya beliau nih, Rumah Sehat Pratamanya dengan proses untuk membuka cabang ke-3 (standing applause banget deh Bun), itulah sebabnya aku menyebut beliau seorang entepreneur. Karena bukan rumah sehat saja yang beliau kelola, beliau juga memiliki usaha seperti laundry, skincare, salon & spa serta apotik. Sebagai seorang traveller, beliau bercerita sudah mengitari beberapa negara bahkan sampai tidak bisa dihitung..hahahaha..rasanya mau usul deh ke bidan cantik yang satu ini, "buka jasa travel tour skalian Bun."

Beruntung bisa kenal dan berbagi pengalaman dengan beliau apalagi bisa foto bareng satu frame gini. ngantri buat foto berdua aja perjuangan luar biasa lho.


2. Manajemen Laktasi & Pijat Oksitosin 
Sebenarnya materi manajemen laktasi & pijat oksitosin masih masuk didalam materi mom treatment yang diadakan dihari pertama, tapi sengaja aku buat dijudul baru karena beda pengajar. Di materi ini kami diajarkan oleh seorang konselor bernama Bunda Fitri. Bunda Fitri adalah seorang perawat diruang perinatologi di salah satu rumasakit ibu dan anak di daerah Bogor. Selain menjadi perawat, beliau juga aktif sebagai konselor laktasi. Sebagai penyemangat para orangtua untuk menjunjung gerakan memberi "ASI saja" pada bayi baru lahir hingga 6 bulan dalam keadaan sehat.

Materi ini dikhususkan sekali bagi kami untuk mengetahui lebih dalam mengenai manajemen laktasi, seperti pengertian ASI eksklusif, anatomi payudara, membandingkan kualitas susu formula dengan ASI, posisi menyusui hingga perlekatan antara mulut bayi dan puting ibu.

Setelah itu barulah kami masuk di materi pijat oksitosin. Sebelum praktek kami diberi materi tentang tata cara pelaksanaan pijat oksitosin, apasaja yang perlu disiapkan, kapan dilaksanakan dan teknik pemijatan hingga mengenal titik-titik akupuser yang merangsang produsi ASI. bocoran dikit nih, sehari sebelum diadakan pelatihan kami di broadcast melalui group whatsapp untuk membawa kain/sarung. Kain/sarung sendiri yang nanti bakal digunakan untuk praktek pijat oksitosin dan mom treatment. 

So...ini waktunya, setelah jeda ISHOMA. waktunya si kain sarung keluar dari kandang masing-masing peserta. Ohya peserta semua alhamdulillah perempuan, jadi saat sesi praktek ya kita *buka-bukaan. Kami mempraktikan apa yang telah kami serap selama sesi teori berlangsung. Tentunya kami berpasang-pasangan. Dengan serempak dan kekompakkan yang hakiki (hahaha...) kami action dengan kain/sarung saja dan saling bergantian mempraktikan teknik totok wajah, pijat tubuh dan pijat oksitosin. Untungnya pihak acara membekali sebotol minyak alami jadi kita tidak kesulitan dalam memijat dan yang pasti bercampur dengan gelak tawa yang konyo dan geli. 



Jeng..jeng..inilah pose foto aku bersama Bunda Fitri, perempuan yang selama pengajaran mempunyai suara yang lantang yang makin membuat kita bersemangat. by the way, mukaku klimis nih, habis praktek buka-bukaan, pijit-pijitan dan totok-totokan yang cuma pake kemben hahaha...

3. Baby SPA & Pediatric Therapeutic
Materi ini masuk di hari kedua nih didampingi sama pengajar tunggal yaitu Bunda Julianti yang akrab dipanggil Bunda Anti. Sama dengan hari pertama, di hari kedua kami dibagi dua sesi yaitu sesi teori dan sesi praktek. 

Sesi teori, full membahas tentang bayi. Mulai dari anatomi dan fisiologis bayi, dari sini kami di review kembali tentang organ tubuh bayi. Berlanjut ke teknik pemijatan, disini kami disuguhkan pengetahuan baru tentang teknik pemijatan pada bayi, apa saja yang harus diperhatikan dan dilakukuan serta apa saja yang dilarang untuk dilakukan. Selanjutnya masuk ke teori step dan titik pemijatan. Di temani phantom atau boneka khusus, sambil seksama mendengar arahan demi arahan Bunda Anti dalam teknik memijat bayi, mencari titik-titik akupuser serta berlatih berkomunikasi dengan bayi saat dilakukan pemijatan.

Berlatih dengan phantom berakhir di sesi ISHOMA, kami istirahat sejenak. Isi perut sambil absen dengan Sang Pencipta alam semesta. Karena setelah ini kami bakal diajak Bunda Anti untuk mempraktikkan teknik pemijatan ke bayi hidup atau seorang bayi sungguhan. Alhamdulillah kawan kami yang memiliki bayi bersedia bayinya menjadi perantara belajar kami.

Disini kami benar-benar memperhatikan bagaimana Bunda Anti melakukan pemijatan. Karena latarbelakang kami seorang tenaga kesehatan maka kami tidak melupakan langkah pertama kontak dengan pasien. Ya, Bunda tetap menegaskan kepada kami pentingnya selalu cuci tangan sebelum kontak dengan pasien. Step by Step pun berjalan mulai dari interaksi pertama, komunikasi dengan bayi setelah beliau cuci tangan. Ini saat penting agar adanya ikatan antara si pemijat dengan si bayi setelah itu barulah kita memulai dengan memilih lokasi pemijatan yang paling awal.

Setelah semua bagian dipijat, barulah Bunda Anti melakukan pemilihan titik-titik akupuser untuk terapi pengobatan serta memilih bagian-bagian yang lokasinya ditujukan pada keluhan si bayi. Teknik ini sangat bermanfaat untuk orangtua dan bayi itu sendiri. Karena bayi sangat rentan dengan penyakit, maka baiknya orangtua tidak harus melulu memberi obat untuk bayi. Ada cara lain yang bisa dilakukan untuk meredakan keluhan atau sakit pada bayi yaitu salah satunya dengan pediatric therapy. Dengan mencari titik rangsangan kemudian kita pijat dengan sedikit tekanan halus dapat mengurangi dampak dari beberapa penyakit bayi yang kerap orangtua jumpai seperti diare, konstipasi, susah makan, susah tidur, kolik serta flu. Manfaat bagi orangtua pasti menekan pengeluaran biaya untuk berobat ke dokter dan untuk si bayi sendiri mencegah resistensi dari obat-obatan. 

Next..waktunya si bayi main-main. Setelah asik di pijat dengan ahlinya, kini si bayi diajak senam bayi sebelum nyemplung kekolam mini. Manfaat dari senam bayi sendiri untuk merangsang stimulasi motorik bayi. Gerakannya bervariasi dan asik banget. Dijamin para bayi senang dan nggak bakal rewel ketika diajak senam bayi.

Finally, ke step terakhir yaitu renang bayi. Sama seperti senam bayi, renang bayi pun bertujuan untuk menstimulasi gerakan motorik bayi seperti bicara, kemandirian dan keberanian, bersahabat dengan air dan meningkatkan kualitas tidur siang & malam hari (iya sih, kita-kita aja kan kalo habis kecapean renang tidurnya pules =P). Sambil menyelam, kita tetap harus fokus dengan hal-hal yang harus diperhatikan saat renang bayi. Misal usia dan berat badan bayi, suhu tubuh, suhu air serta media yang aman untuk bayi berenang.


Dan...ini deh pose foto aku bersama Bunda Anti. Beliau seorang perawat yang berprofesi sebagai praktisi mom & baby treatment juga dan bisa dibilang entepreneur juga karena memiliki griya spa sendiri didaerah Depok. Disamping itu beliau sosok yang sangat religius, banyak sekali energi positif yang beliau tularkan untuk kami di sesi terakhir pelatihan. Menciptakan beribu mimpi dikepala para peserta. Energi semangatnya sangat luar biasa.

Akhirnya pelatihan selama dua hari berakhir. Kami para peserta dengan segudang impian rasanya ingin segera action. Biaya pelatihan yang kami keluarkan rasanya tidak sebanding dengan ilmu yang kami dapatkan selama dua hari ini. Inshaallah selalu yakin ilmu yang bermanfaat tidak akan habis layaknya materi yang kita punya ^*^

Sekian sisa sisa curhat pelatihan bulan Februari, semoga dipelatihan selanjutnya aku masih bisa berbagi di blog ini. Terimakasih kepada seluruh pembaca yang mampu meluangkan waktunya untuk membaca dari awal tulisan hingga akhir. Namanya blog pribadi, harap maklum ya dengan penulisan kata-katanya. Wassalamualaikum wr wb

Kamis, 01 Februari 2018

Cerita Sepuluh Hari APN (Bagian Pendalaman Materi)

Assalamualaikum
Salam teman sejawat ^^

Kalau ulasan kemarin aku menyinggung tentang pengertian, tujuan, waktu dan tempat penatalaksanaan APN, kali ini aku sedikit menceritakan detail hari demi hari sesi di pelatihan APN yang aku jalani selama sepuluh hari ya.

Untuk hari pertama, biasanya kita dianjurkan untuk registrasi. Dilokasi sudah siap seorang panitia yang membantu kita untuk melakukan registrasi. Saat aku pelatihan, panitia bagian adminitrasi diatur oleh Ibu Bidan Rahmatia, beliau ini seorang bidan alumni sekolah kebidanan Budi Kemuliaan, setelah masa pensiun, beliau lebih menyibukkan diri sebagai panitia penatalaksanaan pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh IBI dan yang pastinya resmi, seperti APN dan PPGDON.

Saat registrasi biasanya kita dianjurkan untuk mengumpulkan syarat adminitrasi yang kita bawa (syarat lengkapnya ada di artikel aku sebelumnya ya). Selain syarat adminitrasi, kita juga wajib melunasi biaya pelatihan.

Setelah registrasi baru deh kita masuk ruangan untuk pendalaman materinya. Kalau kuliah kelas materi dan kelas praktikumnya pisah, kalau di dinkes mungkin karena keterbatasan tempat ya dijadikan satu. jadi peralatan praktek sementara diletakkan dipojok ruangan selama masa teori berlangsung.

Dihari pertama sebelum memulai pendalaman materi biasanya terlebih dahulu ada pembukaan dan sambutan dari perwakilan JNPK-KR dan IBI. Kebetulan ada keperluaan, maka sambutan keduanya diambil alih oleh tim IBI. Nah ketua daerah kita yaitu Ibu Bidan Ideh yang memberi sambutan.

Setelah Ibu Bidan Ideh selesai memberi sambutan, masuklah ke materi awal yang disampaikan oleh Ibu Bidan Heru Herdiawati, atau sapaan hangatnya Bunda Wati. Beliau merupakan salah satu pengurus pusat IBI yang bertanggungjawab menangani masalah etikolegal, kode etik hingga hukum untuk seluruh anggota bidan di dalam nauangan Ikatan Bidan indonesia. Sangat beruntung sekali bisa bertemu dengan beliau yang mempunyai sifat tegas tetapi tetap ramah, sedikit galak dan menuntut kita untuk melakukan sempurna namun sisi lain beliau sangat humoris dan mampu berbaur dengan peserta-peserta pelatihan. Dan kebetulan pembimbingku hingga masa pelatihan selesai oleh beliau, ada rasa bersyukur tersendiri bisa bekerjasama dengan beliau.

Dihari pertama, beliau menyampaikan materi tentang:
  • Materi dasar asuhan persalinan normal
  • Lima benang merah secara terperinci
  • Kala I Persalinan
Dihari kedua pendalaman materi dilanjutkan oleh Ibu Bidan Ratna, beliau seorang bidan pensiunan RSUP Ciptomangunkusumo. Beliau memiliki tata mengajar yang tidak begitu beda dengan Bunda Wati. Dihari kedua kita tidak cuma belajar praktek melainkan melakukan praktek panthom tentang bayi asfiksia.

Berikut materi yang disampaikan oleh Ibu Ratna:
  • Kala II Persalinan
  • Asuhan Bayi Baru Lahir & Resusitasi Bayi Bayu Lahir dengan Asifiksia
  • Praktikum Resusitasi dan Asuhan Bayi Baru lahir
Dihari Ketiga sekaligus hari terakhir untuk mengikuti pendalaman materi, pengajarnya ialah Ibu Ideh sendiri. Seperti hari kedua, hari ketiga terdapat dua sesi yaitu pendalam materi dan praktek phantom. 

Berikut materi yang disampaikan oleh Ibu Ideh:
  • Kala III Persalinan
  • Kala IV Persalinan
  • 60 Langkah APN
  • Praktikum 60 Langkah APN




Sekilas Pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal)

Assalamu'alaikum...
Salam teman sejawat ^^

Bulan lalu, pertengahan Januari. Alhamdulillah, dengan rasa syukur aku telah mengikuti sebuah pelatihan yang sempat tertunda bahkan terhambat untuk langsung diikuti paska menyelesaikan pendidikan D3 kebidanan enam tahun yang lalu.

Kenapa sih kok kayaknya sulit banget?
Pertama, pelatihan ini tidak selalu diselenggarakan tiap waktu. Biasanya dua sampai tiga bulan sekali. Kedua, kita mesti punya kontak dari temen-temen sekitar nih, karena pelaksanaannya biasanya nggak gamblang. Minimal kalau kamu sudah menjadi anggota IBI (Ikatan Bidan Indonesia), kamu dapet info dari situ. Bisa pas saat rapat ranting atau biasanya pengurus ranting yang dengan rajin memberi informasi kepada seluruh anggota ranting. Kedua, harga dari pelatihan ini lumayan gak bersahabat pasti untuk para bidan-bidan yang baru lulus.

Oke, sebelum aku ceritain bagaimana pelatihan yang aku ikuti, ada baiknya aku ulas sedikit tentang APN itu sendiri. Apa sih APN itu? Untuk kepanjangannya sendiri ialah Asuhan Persalinan Normal. Lebih detailnya adalah asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermi dan asfiksia bayi baru lahir.

Trus Tujuannya apa aja?
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap, tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal). Setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan persalinan normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan.

Biasanya siapa aja yang mengikuti pelatihan ini?
Yang pasti tenaga kesehatan yang mempunyai hak profesi seperti dokter, bidan, dan perawat.

Waktu pelatihannya berapa lama?
Kurang lebih sepuluh hari dan dibagi untuk dua sesi. Tiga hari pertama untuk teori dan sisa berikutnya terjun lapangan untuk praktek langsung.

Terus, gimana dengan APN yang aku ikuti barusan ini?
Pelatihan yang aku ikuti tepatnya diadakan mulai tanggal 15 Januari dan berakhir tanggal 25 Januari berlokasi di Gedung Departemen Kesehatan yang ada di Jl. Kesehatan No. 10 Jakarta Pusat. Waktu itu kebetulan banget punya waktu panjang buat ikut. Karena sesuai sama yang aku ulas barusan, waktu pelatihannya lumayan lama yaitu sepuluh hari. Sedangkan izin yang dikeluarkan buat cuti maksimal lima sampe tujuh hari aja. Sebenernya aku dapet info pertama kali dari teman saat kuliah dulu yang namanya Bidan Irmawati (sok formal gitu, aslinya sih aku manggil dia "Nyai" kadang "Mair"). Nah info yang dia kasih, ada pelatihan APN tanggal 22 Januari yang lokasinya di Gedung PKMI.

Lho katanya pelatihannya tanggal 15 Januari kok tiba-tiba di tanggal 22 Januari?
Nah, gini ceritanya. Sebelumnya aku emang dapet info ada ditanggal 22 Januari. tapi emang dasar tabiat wanita itu pinter stalking (oppss...), jadi gak sengaja buka Facebook, disitu kebetulan aku mengikuti grup tentang kebidanan. Salah seorang anggota di grup tersebut memposting sebuah pertanyaan yang kalau nggak salah "Mohon info pelatihan APN untuk daerah Jakarta dong?" Niatnya sih mau bales komen dia, tapi pas aku baca salah satu komentarnya aku jadi melotot sendiri. Lho ternyata ada pelatihan yang lebih awal tanggalnya dan lokasinya juga nggak begitu jauh. Nggak pake waktu lama aku langsung kontak yang memberi info di kolom komentar si mbak bidan tadi. Aku message pribadi deh. Namanya Bidan Kurniyawati, ternyata dia angkatan sebelum aku yang mengikuti APN di gedung Depkes. Nggak pake chat panjang akhirnya aku dikasih kontak langsung dengan panitia pelatihan. Dari mbak Kurniyawati, aku mendapatkan kontak penanggungjawab pendaftaran pelatihan tersebut. Bunda Wati, dipanggilnya. Setelah chat langsung dan bahas panjang lebar mengenai biaya pelatihan, syarat-syarat yang harus dipenuhi sampai apa aja peralatan yang harus dibawa dan dipersiapkan akhirnya aku fix mengikuti pelatihan di tanggal 15 Januari ban berlokasi di Gedung Depkes.

Oia, sekalian aku jabarkan saja ya. Untuk syarat adminitrasi, calon peserta wajib mempunyai

  • STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku atau keterangan proses pembuatan tembusan dari MTKP setempat. 
  • Mempunyai Sertifikat Uji Kompetensi (Bagi mahasiswa yang lulus di atas tahun 2013)
  • Ijazah
Untuk persyaratan adminitrasi, teman-teman tinggal siapkan saja:
  • Fotocopy KTP 1 Lembar
  • Fotocopy Ijazah 1 Lembar
  • Fotocopy STR/Surat Tembusan MTKP/Sertifikat UKom 1 Lembar
  • Fotocopy Berwarna Background Merah 4x6 2 Lembar
Biaya yang aku keluarkan Rp. 3.200.000. Entah ini nominal keseluruhan wilayah atau hanya yang dilaksanakan di daerah DKI Jakarta. Dan waktu pelaksanaan sepuluh hari. Dimulai tanggal 15 Januari dan berakhir di tanggal 24 Januari 2018 dimana di tanggal 15-17 Januari berisi teori serta update ilmu terbaru tentang dunia kebidanan, persalinan dan bayi baru lahir. Tanggal 18-23 Januari adalah terjun lapangan dimana para peserta diturunkan ke lahan dimana tempat persalinn. Karena in program yang bisa dibilang nasional jadi biasanya institusi yang dipilih adalah balai pelayanan masyarakat milik pemerintah, contohnya puskesmas, pustu. poned atau rumahsakit daerah hingga pusat. Nah baru deh hari terkahir di tanggal 24 januari penutupan sambil penyerahan sertifikat APNnya.

baca juga : Materi Pelatihan APN