Kamis, 01 Februari 2018

Cerita Sepuluh Hari APN (Bagian Pendalaman Materi)

Assalamualaikum
Salam teman sejawat ^^

Kalau ulasan kemarin aku menyinggung tentang pengertian, tujuan, waktu dan tempat penatalaksanaan APN, kali ini aku sedikit menceritakan detail hari demi hari sesi di pelatihan APN yang aku jalani selama sepuluh hari ya.

Untuk hari pertama, biasanya kita dianjurkan untuk registrasi. Dilokasi sudah siap seorang panitia yang membantu kita untuk melakukan registrasi. Saat aku pelatihan, panitia bagian adminitrasi diatur oleh Ibu Bidan Rahmatia, beliau ini seorang bidan alumni sekolah kebidanan Budi Kemuliaan, setelah masa pensiun, beliau lebih menyibukkan diri sebagai panitia penatalaksanaan pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh IBI dan yang pastinya resmi, seperti APN dan PPGDON.

Saat registrasi biasanya kita dianjurkan untuk mengumpulkan syarat adminitrasi yang kita bawa (syarat lengkapnya ada di artikel aku sebelumnya ya). Selain syarat adminitrasi, kita juga wajib melunasi biaya pelatihan.

Setelah registrasi baru deh kita masuk ruangan untuk pendalaman materinya. Kalau kuliah kelas materi dan kelas praktikumnya pisah, kalau di dinkes mungkin karena keterbatasan tempat ya dijadikan satu. jadi peralatan praktek sementara diletakkan dipojok ruangan selama masa teori berlangsung.

Dihari pertama sebelum memulai pendalaman materi biasanya terlebih dahulu ada pembukaan dan sambutan dari perwakilan JNPK-KR dan IBI. Kebetulan ada keperluaan, maka sambutan keduanya diambil alih oleh tim IBI. Nah ketua daerah kita yaitu Ibu Bidan Ideh yang memberi sambutan.

Setelah Ibu Bidan Ideh selesai memberi sambutan, masuklah ke materi awal yang disampaikan oleh Ibu Bidan Heru Herdiawati, atau sapaan hangatnya Bunda Wati. Beliau merupakan salah satu pengurus pusat IBI yang bertanggungjawab menangani masalah etikolegal, kode etik hingga hukum untuk seluruh anggota bidan di dalam nauangan Ikatan Bidan indonesia. Sangat beruntung sekali bisa bertemu dengan beliau yang mempunyai sifat tegas tetapi tetap ramah, sedikit galak dan menuntut kita untuk melakukan sempurna namun sisi lain beliau sangat humoris dan mampu berbaur dengan peserta-peserta pelatihan. Dan kebetulan pembimbingku hingga masa pelatihan selesai oleh beliau, ada rasa bersyukur tersendiri bisa bekerjasama dengan beliau.

Dihari pertama, beliau menyampaikan materi tentang:
  • Materi dasar asuhan persalinan normal
  • Lima benang merah secara terperinci
  • Kala I Persalinan
Dihari kedua pendalaman materi dilanjutkan oleh Ibu Bidan Ratna, beliau seorang bidan pensiunan RSUP Ciptomangunkusumo. Beliau memiliki tata mengajar yang tidak begitu beda dengan Bunda Wati. Dihari kedua kita tidak cuma belajar praktek melainkan melakukan praktek panthom tentang bayi asfiksia.

Berikut materi yang disampaikan oleh Ibu Ratna:
  • Kala II Persalinan
  • Asuhan Bayi Baru Lahir & Resusitasi Bayi Bayu Lahir dengan Asifiksia
  • Praktikum Resusitasi dan Asuhan Bayi Baru lahir
Dihari Ketiga sekaligus hari terakhir untuk mengikuti pendalaman materi, pengajarnya ialah Ibu Ideh sendiri. Seperti hari kedua, hari ketiga terdapat dua sesi yaitu pendalam materi dan praktek phantom. 

Berikut materi yang disampaikan oleh Ibu Ideh:
  • Kala III Persalinan
  • Kala IV Persalinan
  • 60 Langkah APN
  • Praktikum 60 Langkah APN




Sekilas Pelatihan APN (Asuhan Persalinan Normal)

Assalamu'alaikum...
Salam teman sejawat ^^

Bulan lalu, pertengahan Januari. Alhamdulillah, dengan rasa syukur aku telah mengikuti sebuah pelatihan yang sempat tertunda bahkan terhambat untuk langsung diikuti paska menyelesaikan pendidikan D3 kebidanan enam tahun yang lalu.

Kenapa sih kok kayaknya sulit banget?
Pertama, pelatihan ini tidak selalu diselenggarakan tiap waktu. Biasanya dua sampai tiga bulan sekali. Kedua, kita mesti punya kontak dari temen-temen sekitar nih, karena pelaksanaannya biasanya nggak gamblang. Minimal kalau kamu sudah menjadi anggota IBI (Ikatan Bidan Indonesia), kamu dapet info dari situ. Bisa pas saat rapat ranting atau biasanya pengurus ranting yang dengan rajin memberi informasi kepada seluruh anggota ranting. Kedua, harga dari pelatihan ini lumayan gak bersahabat pasti untuk para bidan-bidan yang baru lulus.

Oke, sebelum aku ceritain bagaimana pelatihan yang aku ikuti, ada baiknya aku ulas sedikit tentang APN itu sendiri. Apa sih APN itu? Untuk kepanjangannya sendiri ialah Asuhan Persalinan Normal. Lebih detailnya adalah asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir serta upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermi dan asfiksia bayi baru lahir.

Trus Tujuannya apa aja?
Tujuan asuhan persalinan normal adalah menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap, tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal). Setiap intervensi yang akan diaplikasikan dalam asuhan persalinan normal harus mempunyai alasan dan bukti ilmiah yang kuat tentang manfaat intervensi tersebut bagi kemajuan dan keberhasilan proses persalinan.

Biasanya siapa aja yang mengikuti pelatihan ini?
Yang pasti tenaga kesehatan yang mempunyai hak profesi seperti dokter, bidan, dan perawat.

Waktu pelatihannya berapa lama?
Kurang lebih sepuluh hari dan dibagi untuk dua sesi. Tiga hari pertama untuk teori dan sisa berikutnya terjun lapangan untuk praktek langsung.

Terus, gimana dengan APN yang aku ikuti barusan ini?
Pelatihan yang aku ikuti tepatnya diadakan mulai tanggal 15 Januari dan berakhir tanggal 25 Januari berlokasi di Gedung Departemen Kesehatan yang ada di Jl. Kesehatan No. 10 Jakarta Pusat. Waktu itu kebetulan banget punya waktu panjang buat ikut. Karena sesuai sama yang aku ulas barusan, waktu pelatihannya lumayan lama yaitu sepuluh hari. Sedangkan izin yang dikeluarkan buat cuti maksimal lima sampe tujuh hari aja. Sebenernya aku dapet info pertama kali dari teman saat kuliah dulu yang namanya Bidan Irmawati (sok formal gitu, aslinya sih aku manggil dia "Nyai" kadang "Mair"). Nah info yang dia kasih, ada pelatihan APN tanggal 22 Januari yang lokasinya di Gedung PKMI.

Lho katanya pelatihannya tanggal 15 Januari kok tiba-tiba di tanggal 22 Januari?
Nah, gini ceritanya. Sebelumnya aku emang dapet info ada ditanggal 22 Januari. tapi emang dasar tabiat wanita itu pinter stalking (oppss...), jadi gak sengaja buka Facebook, disitu kebetulan aku mengikuti grup tentang kebidanan. Salah seorang anggota di grup tersebut memposting sebuah pertanyaan yang kalau nggak salah "Mohon info pelatihan APN untuk daerah Jakarta dong?" Niatnya sih mau bales komen dia, tapi pas aku baca salah satu komentarnya aku jadi melotot sendiri. Lho ternyata ada pelatihan yang lebih awal tanggalnya dan lokasinya juga nggak begitu jauh. Nggak pake waktu lama aku langsung kontak yang memberi info di kolom komentar si mbak bidan tadi. Aku message pribadi deh. Namanya Bidan Kurniyawati, ternyata dia angkatan sebelum aku yang mengikuti APN di gedung Depkes. Nggak pake chat panjang akhirnya aku dikasih kontak langsung dengan panitia pelatihan. Dari mbak Kurniyawati, aku mendapatkan kontak penanggungjawab pendaftaran pelatihan tersebut. Bunda Wati, dipanggilnya. Setelah chat langsung dan bahas panjang lebar mengenai biaya pelatihan, syarat-syarat yang harus dipenuhi sampai apa aja peralatan yang harus dibawa dan dipersiapkan akhirnya aku fix mengikuti pelatihan di tanggal 15 Januari ban berlokasi di Gedung Depkes.

Oia, sekalian aku jabarkan saja ya. Untuk syarat adminitrasi, calon peserta wajib mempunyai

  • STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku atau keterangan proses pembuatan tembusan dari MTKP setempat. 
  • Mempunyai Sertifikat Uji Kompetensi (Bagi mahasiswa yang lulus di atas tahun 2013)
  • Ijazah
Untuk persyaratan adminitrasi, teman-teman tinggal siapkan saja:
  • Fotocopy KTP 1 Lembar
  • Fotocopy Ijazah 1 Lembar
  • Fotocopy STR/Surat Tembusan MTKP/Sertifikat UKom 1 Lembar
  • Fotocopy Berwarna Background Merah 4x6 2 Lembar
Biaya yang aku keluarkan Rp. 3.200.000. Entah ini nominal keseluruhan wilayah atau hanya yang dilaksanakan di daerah DKI Jakarta. Dan waktu pelaksanaan sepuluh hari. Dimulai tanggal 15 Januari dan berakhir di tanggal 24 Januari 2018 dimana di tanggal 15-17 Januari berisi teori serta update ilmu terbaru tentang dunia kebidanan, persalinan dan bayi baru lahir. Tanggal 18-23 Januari adalah terjun lapangan dimana para peserta diturunkan ke lahan dimana tempat persalinn. Karena in program yang bisa dibilang nasional jadi biasanya institusi yang dipilih adalah balai pelayanan masyarakat milik pemerintah, contohnya puskesmas, pustu. poned atau rumahsakit daerah hingga pusat. Nah baru deh hari terkahir di tanggal 24 januari penutupan sambil penyerahan sertifikat APNnya.

baca juga : Materi Pelatihan APN